By
Ali Hariono
Agar
ada fariasi setelah kita lebih banyak membahas
exposure dalam fotografi, kali ini ane mo bahas tentang pencahayaan. Memahami
pencahayaan dalam fotografi, karakteristik, kualitas, intensitas dan arah
cahaya yang bisa mempengaruhi hasil karya foto anda.
Apa yang akan kita pelajari dalam artikel ini?
- · Apa itu pencahayaan dalam fotografi
- · Karakteristik cahaya
- · Kualitas cahaya
- · Arah cahaya
Ok,
kita akan bahas satu persatu yach, kagak ngeguruan kok hanya berbagi sedikit
apa yang ane tahu kali aja berman’faat buat mas Bro and mbak Sis.
Apa itu pencahayaan dalam fotografi
Coba
aja bayangin kalo kagak ada cahaya meliputi object foto kita, ngelihat object
aja kagak bisa …mana mungkin kita bisa membuat foto? Yach cahaya adalah satu
elemen paling berperan dalam fotografi, tak ada cahaya tak ada foto bro. begitu
pentingnya cahaya, maka sebagai fotografer mas Bro and mbak Sis kudu faham
betul masalah cahaya ini, kudu bisa menguasai pengcahayaan dalam fotografi
dengan baik, memahami nuansanya dan memahami detail cahaya. Setiap terjadi
perubahan cahaya kudu bisa diantisipasi secepat mungkin agar bisa menghasilkan
karya foto yang keren.
Agar
bisa memahami pencahayaan dalam fotografi, kita kudu faham karakteristik
cahaya, bagaimana memperbaiki kualitas cahaya, bagaimana penggunaan fill-in-flash,
bagaimana kita ngadepin kondisi dengan cahaya rendah (low light), dan bagaimana
pula menghadapi cahaya alami.
Memahami pencahayaan dalam fotografi
Hal
pertama yang ente kudu pahami tentang pencahayaan dalam fotografi adalah karakteristik
cahaya. Ada empat elemen yang kudu dimengerti mengenai cahaya: kualitas cahaya,
warna, intensitas dan arah cahaya. Dalam upaya kite untuk menghasilkan suatu
karya foto yang hebat, kite perlu ngendaliin keempat elemen cahaya selama shooting
atau editing pada komputer.
Insting
kite akan kebangun dengan sendirinya kalo kite udah faham bonar tentang
pencahayaan dalam fotografi, bagaimana kita merespon ketika terjadi perubahan
cahaya. Misal aja nich cing waktu fajar sebelum menyingsing kan gelap temaram
tuch, begitu sekian detik nuansa diufuk timur cepat sekali berubah dari gelap kemerahan
menjadi terang kekuningan. Dalam beberapa saat saja dengan model yang sama,
ente bisa membuat beberapa foto dengan nuansa alam dan warna yang berbeda.
Karakteristik Cahaya
Tak ada
cahaya, tak foto – begitu katenye engkong gwe sebab kalo tak ada cahaya masuk
ke sensor camera kagak bakal tercipta gambar alias gelap gulita. Sebagai
seorang fotografer, ente perlu memahami karakteristik cahaya dan dapat melakukan
pengaturan camera sesuai dengan cahaya yang tersedia.
Keempat
unsur karakteristik cahaya (kualitas cahaya, warna, intensitas dan arah cahaya)
kudu bisa dikendalikan selama shooting object ato selama editting gambar di
computer. Selama shooting beberapa pengaturan camera yang tepat kudu dilakukan
meliputi pengaturan ISO, pemilihan white balance, picture style, metering,
aperture, shooting angle, posisi pengambilan gambar, dan sebagainya. Dan hal
terakhir adalah pengolahan gambar dalam komputer untuk memperbaiki cahaya hanya
jika perlu saja, jangan biasakan "mengoreksi cahaya" dalam komputer .
Sebagai seorang fotografer ente kudu mastiin bahwa hasil dari kameralah upaya
terbaik ente dalam menghasilkan foto-foto.
Walaupun
dikamar yang gelap, sekecil cahaya yang ada bisa juga dimanfaatkan untuk
menghasilkan foto dengan cara mengatur camera sedemikian rupa.
Kualitas cahaya
Salah
satu karakter cahaya yang perlu difahami adalah kualitas cahaya. Salah satu
cara mengukur kualitas cahaya adalah ngelihat bayangan yang tercipta. Contoh ketika
langit cerah panas terik, bayangan yang tercipta juga kuat. Camera akan bekerja
keras agar bisa merecord detail setiap bagian object baik yang disinari oleh
cahaya kuat ataupun bagian yang tertutup bayangan.
Gb 1 Bayangan yang kuat |
Nah contoh
foto diatas ini kaki ane sendiri waktu dipantai yang lagi terik, kelihatan kan
betapa kuatnya cahaya sehingga menciptakan bayangan yang kuat juga.
Dipagi
hari situasi akan berbeda dimana cahaya dan bayangan berbeda tipis, lembut
sekali sehingga sangat cocok untuk foto close up model ente. Di senja bikin
foto siluet sangat bagus jika matahari hampir tenggelam diufuk barat, nuansa
akan terlihat merah kekuningan.
Kite
bisa memperbaiki kualitas cahaya dalam skala yang kecil dengan menggunakan peralatan
seperti diffuser, reflector, fil-flash, atau sejenisnya. Akan tetapi ente kagak
bisa ngatur cahaya landscape yang berupa sinar matahari, ente kudu nunggu
adanya cahaya yang sesuai agar optimal. Untuk nuansa landscape yang paling
bagus adalah golden hours – alias jam-jam keemasan antara jam 6 pagi sampai jam
8. Seperti terlihat pada gambar berikut ini sesaat sebelum matahari tenggelam.
Gb 2 - Cahaya sunset bikin gambar siluet |
Pada
gambar ini backlight dari sinar matahari yang menimpa model dilatar depan menghasilkan
effect siluet yang indah. Sunset memberikan warna yang hangat, warna yang
uniform kuning keemasan yang membangkitkan atmosfir yang romantic. Bidang gambar
dipenuhi oleh warna cerah kuning keemasan, model dikomposisikan pada salah satu
sisi frame pada salah satu point of power. Ntar lain kali kita bahas masalah
ini.
Intensitas cahaya
Jika
kite bicara cahaya dalam fotografi, cahaya itu mempunyai temperature. Temperature
cahaya bisa disesuaikan dalam camera dengan memilih setelan white balance dan
picture style yang tepat. Selain itu, suhu warna mudah untuk diperbaiki dalam
komputer dengan menggunakan alat editing gambar seperti Adobe Photoshop. Warna
juga dapat dipengaruhi dengan menggunakan filter, seperti filter biru untuk
membuat warna-warna sejuk, filter kuning dapat digunakan untuk menciptakan
nuansa efek kehangatan pada foto.
Lain
halnya dengan suhu warna cahaya yang dapat membangkitkan rasa dalam gambar,
intensitas cahaya mengambil peran yang sangat penting dalam menghasilkan gambar
yang bagus dalam kaitannya dengan exposure. Semakin besar jumlah intensitas
cahaya, semakin kecil aperture, sementara kamera masih mampu memberikan
kecepatan shutter. Shutter speed yang tinggi dapat membekukan objek yang
bergerak cepat. Event-event action sport perlu menggunakan speed tinggi, yang
berarti perlu intensitas cahaya yang besar. Kecepatan lensa dan aperture yang
lebar sangat diperlukan untuk sport action fotografi.
Gb 3 Kecepatan rana membekukan propeller chopper |
Perhatikan
gambar diatas ini, gambar ini diambil ketika chopper dengan sling menurunkan
peralatan waduk pengendali limbah tambang di Borneo. Ketika itu cuaca mendung
berawan. Ane stel camera pada aperture f/6.3, ISO 100 dan mendapatkan speed
1/500sec untuk bisa membekukan baling-baling chopper yang bergerak cepat. Ane harus
membujuk petugas safety agar bisa mendekat untuk mengambil gambar ini.
Arah cahaya
Ada tiga
arah cahaya yang bisa kita gunakan untuk menyinari object foto, cahaya dari
arah belakang (backlight), cahaya dari arah samping (side light) dan cahaya
dari arah depan (front light). Masing-masing arah cahaya memberikan rasa yang
berbeda bila diterapkan pada objek.
Gb 4 Efek halo dari sinar matahari pagi |
Backlighting,
yaitu cahaya yang datang dari arah belakang dapat menghasilkan efek gambar siluet
pada objek dan juga dapat menghasilkan sesuatu seperti efek 'halo' dan menimbukan
suasana hati yang dramatis.
Perhatikan
pada foto diatas yang diambil di pagi hari sekitar jam 07.00 yang merupakan
golden hours, sinar matahari menyinari daun dari arah belakang sehingga
menimbulkan efek ‘halo’ disekitar pinggiran daun. Ingat jangan sampai sinar
masuk ke lensa anda agar tidak timbul efek flare yang mengurangi contrast gambar.
Biasanya penggunaan lens hood (tudung lensa) bisa memayungi lensa dari sinar
masuk ke lensa.
Arah
cahaya dari samping dalam fotografi umumnya digunakan pada fotografi landscape untuk
memberikan detail tekstur dari lanskap. pencahayaan dari arah depan biasa digunakan
dalam fotografi close-up, baik cahaya alami ataupun cahaya buatan di studio
foto.
Salam,
Ali
H
No comments:
Post a Comment