Saturday, September 14, 2013

Memahami Pencahayaan Dalam Fotografi

By Ali Hariono

Agar ada fariasi setelah kita lebih banyak membahas exposure dalam fotografi, kali ini ane mo bahas tentang pencahayaan. Memahami pencahayaan dalam fotografi, karakteristik, kualitas, intensitas dan arah cahaya yang bisa mempengaruhi hasil karya foto anda.

Apa yang akan kita pelajari dalam artikel ini?


  1. ·         Apa itu pencahayaan dalam fotografi
  2. ·         Karakteristik cahaya
  3. ·         Kualitas cahaya
  4. ·         Arah cahaya

Ok, kita akan bahas satu persatu yach, kagak ngeguruan kok hanya berbagi sedikit apa yang ane tahu kali aja berman’faat buat mas Bro and mbak Sis.

Apa itu pencahayaan dalam fotografi


Coba aja bayangin kalo kagak ada cahaya meliputi object foto kita, ngelihat object aja kagak bisa …mana mungkin kita bisa membuat foto? Yach cahaya adalah satu elemen paling berperan dalam fotografi, tak ada cahaya tak ada foto bro. begitu pentingnya cahaya, maka sebagai fotografer mas Bro and mbak Sis kudu faham betul masalah cahaya ini, kudu bisa menguasai pengcahayaan dalam fotografi dengan baik, memahami nuansanya dan memahami detail cahaya. Setiap terjadi perubahan cahaya kudu bisa diantisipasi secepat mungkin agar bisa menghasilkan karya foto yang keren.

Agar bisa memahami pencahayaan dalam fotografi, kita kudu faham karakteristik cahaya, bagaimana memperbaiki kualitas cahaya, bagaimana penggunaan fill-in-flash, bagaimana kita ngadepin kondisi dengan cahaya rendah (low light), dan bagaimana pula menghadapi cahaya alami.

Memahami pencahayaan dalam fotografi


Hal pertama yang ente kudu pahami tentang pencahayaan dalam fotografi adalah karakteristik cahaya. Ada empat elemen yang kudu dimengerti mengenai cahaya: kualitas cahaya, warna, intensitas dan arah cahaya. Dalam upaya kite untuk menghasilkan suatu karya foto yang hebat, kite perlu ngendaliin keempat elemen cahaya selama shooting atau editing pada komputer.

Insting kite akan kebangun dengan sendirinya kalo kite udah faham bonar tentang pencahayaan dalam fotografi, bagaimana kita merespon ketika terjadi perubahan cahaya. Misal aja nich cing waktu fajar sebelum menyingsing kan gelap temaram tuch, begitu sekian detik nuansa diufuk timur cepat sekali berubah dari gelap kemerahan menjadi terang kekuningan. Dalam beberapa saat saja dengan model yang sama, ente bisa membuat beberapa foto dengan nuansa alam dan warna yang berbeda.

Karakteristik Cahaya

Tak ada cahaya, tak foto – begitu katenye engkong gwe sebab kalo tak ada cahaya masuk ke sensor camera kagak bakal tercipta gambar alias gelap gulita. Sebagai seorang fotografer, ente perlu memahami karakteristik cahaya dan dapat melakukan pengaturan camera sesuai dengan cahaya yang tersedia.
Keempat unsur karakteristik cahaya (kualitas cahaya, warna, intensitas dan arah cahaya) kudu bisa dikendalikan selama shooting object ato selama editting gambar di computer. Selama shooting beberapa pengaturan camera yang tepat kudu dilakukan meliputi pengaturan ISO, pemilihan white balance, picture style, metering, aperture, shooting angle, posisi pengambilan gambar, dan sebagainya. Dan hal terakhir adalah pengolahan gambar dalam komputer untuk memperbaiki cahaya hanya jika perlu saja, jangan biasakan "mengoreksi cahaya" dalam komputer . Sebagai seorang fotografer ente kudu mastiin bahwa hasil dari kameralah upaya terbaik ente dalam menghasilkan foto-foto.

Walaupun dikamar yang gelap, sekecil cahaya yang ada bisa juga dimanfaatkan untuk menghasilkan foto dengan cara mengatur camera sedemikian rupa.

Kualitas cahaya



Salah satu karakter cahaya yang perlu difahami adalah kualitas cahaya. Salah satu cara mengukur kualitas cahaya adalah ngelihat bayangan yang tercipta. Contoh ketika langit cerah panas terik, bayangan yang tercipta juga kuat. Camera akan bekerja keras agar bisa merecord detail setiap bagian object baik yang disinari oleh cahaya kuat ataupun bagian yang tertutup bayangan. 

Gb 1 Bayangan yang kuat
Nah contoh foto diatas ini kaki ane sendiri waktu dipantai yang lagi terik, kelihatan kan betapa kuatnya cahaya sehingga menciptakan bayangan yang kuat juga.

Dipagi hari situasi akan berbeda dimana cahaya dan bayangan berbeda tipis, lembut sekali sehingga sangat cocok untuk foto close up model ente. Di senja bikin foto siluet sangat bagus jika matahari hampir tenggelam diufuk barat, nuansa akan terlihat merah kekuningan.

Kite bisa memperbaiki kualitas cahaya dalam skala yang kecil dengan menggunakan peralatan seperti diffuser, reflector, fil-flash, atau sejenisnya. Akan tetapi ente kagak bisa ngatur cahaya landscape yang berupa sinar matahari, ente kudu nunggu adanya cahaya yang sesuai agar optimal. Untuk nuansa landscape yang paling bagus adalah golden hours – alias jam-jam keemasan antara jam 6 pagi sampai jam 8. Seperti terlihat pada gambar berikut ini sesaat sebelum matahari tenggelam.

Gb 2 - Cahaya sunset bikin gambar siluet
Pada gambar ini backlight dari sinar matahari yang menimpa model dilatar depan menghasilkan effect siluet yang indah. Sunset memberikan warna yang hangat, warna yang uniform kuning keemasan yang membangkitkan atmosfir yang romantic. Bidang gambar dipenuhi oleh warna cerah kuning keemasan, model dikomposisikan pada salah satu sisi frame pada salah satu point of power. Ntar lain kali kita bahas masalah ini.

Intensitas cahaya


Jika kite bicara cahaya dalam fotografi, cahaya itu mempunyai temperature. Temperature cahaya bisa disesuaikan dalam camera dengan memilih setelan white balance dan picture style yang tepat. Selain itu, suhu warna mudah untuk diperbaiki dalam komputer dengan menggunakan alat editing gambar seperti Adobe Photoshop. Warna juga dapat dipengaruhi dengan menggunakan filter, seperti filter biru untuk membuat warna-warna sejuk, filter kuning dapat digunakan untuk menciptakan nuansa efek kehangatan pada foto.

Lain halnya dengan suhu warna cahaya yang dapat membangkitkan rasa dalam gambar, intensitas cahaya mengambil peran yang sangat penting dalam menghasilkan gambar yang bagus dalam kaitannya dengan exposure. Semakin besar jumlah intensitas cahaya, semakin kecil aperture, sementara kamera masih mampu memberikan kecepatan shutter. Shutter speed yang tinggi dapat membekukan objek yang bergerak cepat. Event-event action sport perlu menggunakan speed tinggi, yang berarti perlu intensitas cahaya yang besar. Kecepatan lensa dan aperture yang lebar sangat diperlukan untuk sport action fotografi.

Gb 3 Kecepatan rana membekukan propeller chopper 
Perhatikan gambar diatas ini, gambar ini diambil ketika chopper dengan sling menurunkan peralatan waduk pengendali limbah tambang di Borneo. Ketika itu cuaca mendung berawan. Ane stel camera pada aperture f/6.3, ISO 100 dan mendapatkan speed 1/500sec untuk bisa membekukan baling-baling chopper yang bergerak cepat. Ane harus membujuk petugas safety agar bisa mendekat untuk mengambil gambar ini.

Arah cahaya


Ada tiga arah cahaya yang bisa kita gunakan untuk menyinari object foto, cahaya dari arah belakang (backlight), cahaya dari arah samping (side light) dan cahaya dari arah depan (front light). Masing-masing arah cahaya memberikan rasa yang berbeda bila diterapkan pada objek.

Gb 4 Efek halo dari sinar matahari pagi

Backlighting, yaitu cahaya yang datang dari arah belakang dapat menghasilkan efek gambar siluet pada objek dan juga dapat menghasilkan sesuatu seperti efek 'halo' dan menimbukan suasana hati yang dramatis.
Perhatikan pada foto diatas yang diambil di pagi hari sekitar jam 07.00 yang merupakan golden hours, sinar matahari menyinari daun dari arah belakang sehingga menimbulkan efek ‘halo’ disekitar pinggiran daun. Ingat jangan sampai sinar masuk ke lensa anda agar tidak timbul efek flare yang mengurangi contrast gambar. 

Biasanya penggunaan lens hood (tudung lensa) bisa memayungi lensa dari sinar masuk ke lensa.
Arah cahaya dari samping dalam fotografi umumnya digunakan pada fotografi landscape untuk memberikan detail tekstur dari lanskap. pencahayaan dari arah depan biasa digunakan dalam fotografi close-up, baik cahaya alami ataupun cahaya buatan di studio foto.


Salam,
Ali H

No comments:

Post a Comment